Senin, 15 April 2013

Didik ingin mengembalikan mental bertanding para pemain Persela yang sempat down usai laga kontra Arema.

skuat Persela Lamongan tengah dihadapkan pada kondisi pelik karena dari dua laga terakhir yang dilakoni, mereka lebih dulu mendapat hadiah penalti. Buah dari hukuman inilah, yang membuat tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut gagal memetik hasil maksimal di dua laga terakhirnya, yang notabene merupakan laga away.

Bertandang menghadapi Arema di Stadion Kanjuruhan, Minggu (14/4), gawang Persela harus bobol dua kali. Gol pertama lahir dari titik putih, yang sukses dieksekusi dengan sempurna oleh striker asing Arema, Alberto ‘Beto’ Goncalves.

“Dua pertandingan away terakhir, kami selalu mendapatkan hukuman penalti, inilah yang akan kami evaluasi. Jangan sampai, hal serupa terjadi saat Persela menjamu Persita nanti,” ucap pelatih caretaker Persela Lamongan Didik Ludiyanto kepada GOAL.com Indonesia.

Kini yang harus dikembalikan oleh Didik adalah, mental bertanding para pemain Persela yang sempat down usai laga kontra Arema. Jangan sampai, keadaan ini berkepanjangan hingga Persela menjalani laga home menghadapi Persita pada 27 April mendatang.

“Penalti Arema kemarin, sempat bikin down anak-anak. Padahal sebelum pertandingan, sebenarnya saya sudah menginstruksikan pada pemain untuk bermain lebih tenang. Kejadian penalti itu sama persis saat lawan Gresik di lokasi yang sama, dengan pemain yang melanggar juga sama. Saya sendiri berharap, anak-anak dapat kembali bangkit, dan tak mengulangi kesalahan yang sama saat bertemu Persita,” terangnya.

Ya, Didik memang pantas kecewa. Karena sebelum dijamu oleh Arema, Persela sebenarnya sudah mendapatkan pelajaran berharga dari Gresik United, terkait hukuman penalti. Hanya saja waktu itu, Persela sukses mengejar dan berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 melalui gol Mario Costas, yang mengawali laga dari bangku cadangan.

Tapi rupanya hal itu tidak membekas dalam benak para pemain Persela, khususnya mereka yang menempati posisi pertahanan. Mereka kembali ceroboh dalam mengamankan areanya, yang mengakibatkan hadiah tendangan penalti bagi tim lawan.

“Anak-anak memang kurang konsentrasi, dan inilah yang menjadi PR [pekerjaan rumah] saya sebelum menjamu Persita. Ke depan, saya akan lebih tekankan pada setiap sesi latihan, sebab ini jelas sangat merugikan tim,” pungkasnya.

Buntut dari kekalahan atas Arema, kini posisi Persela di klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) masih tertahan di peringkat ke-12 dengan raihan 15 poin. Mereka bisa saja disalip oleh Gresik United yang berada tepat di bawahnya (poin sama, hanya dibedakan oleh agretivitas mencetak gol), bila mampu mendulang poin kala menjamu Persepam Madura United (P-MU) di Stadion Petrokimia, Rabu (17/4) mendatang. (gk-43)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar